Kaya Rasa Sambal Indonesia

Sambal Rica-Rica dari Sambal Noesantara

Sambal merupakan racikan pedas yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Indonesia. Dari Sabang hingga Merauke, setiap daerah memiliki keunikan sambalnya sendiri. Sejarah panjang yang melibatkan berbagai rempah dan bahan lokal telah membentuk kekayaan rasa sambal Indonesia.

Rasa pedas sudah di kenal masyarakat Indonesia sejak lama, terutama masyarakat Jawa Kuno yang menggunakan Cabai Jawa atau Cabya sebagai bahan makanan pemberi citarasa pedas selain Kemukus, Lada, Jahe dan Andaliman dari daerah Sumatera Utara.

Menurut Prof Murdijati Gardjito, Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada, citarasa pedas telah membudaya dalam dapur menu makanan orang Indonesia sejak abad ke-16. Murdijati menyebut sumber bahan makanan yang memberikan cita rasa pedas pada masa itu berasal dari tiga macam komoditas, yaitu jahe, cabya Jawa, dan merica atau lada (laman ugm.ac.id).

Sambal telah menjadi bagian penting dalam sejarah kuliner Nusantara. Dosen Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Fadly Rahman, M.A dalam sebuah paparan mengakatan: “Pedas bukan hanya sekadar rasa, namun dapat direfleksikan secara historis sebagai unsur pusaka dalam pembentukan cita rasa kuliner Indonesia,” katanya. (laman ugm.ac.id)

Cabai Jawa sebagai bahan utama rasa pedas telah tergantikan sejalan dengan masuknya rempah-rempah dan cabai dari Amerika Selatan ke Indonesia pada abad 16. Sejak saat itu, sambal menjadi semakin populer dan beradaptasi dengan berbagai bahan lokal.

Pada tahun 2018, hasil penelitian yang di lakukan oleh Tim peneliti UGM berhasil mengidentifikasi tentang informasi dan resep sambal dari seluruh Indonesia. Terdapat 322 macam sambal yang terdiri dari 257 macam sambal diantaranya digunakan untuk masakan dan hidangan. Lalu, berbagai jenis sambal itu dikelompokkan lagi menjadi sambal mentah 119 macam dan sambal masak 138 macam.

Berikut beberapa keunikan Sambal yang ada di beberapa daerah di Indonesia:

Sambal Terasi (Jawa): Salah satu sambal yang paling terkenal di pulau Jawa adalah sambal terasi. Terasi, atau belacan, memberikan aroma khas yang kuat pada sambal ini. Sambal terasi sering dijumpai sebagai pendamping makanan seperti ayam goreng, olahan sayur kuah santan, dan menu lainnya.

Sambal Matah (Bali): Bali dikenal dengan sambal matahnya. Sambal ini terbuat dari bahan-bahan segar seperti bawang merah, bawang putih, cabai rawit, dan serai yang dicampur dengan minyak kelapa. Sambal matah cocok untuk hidangan ikan bakar atau ayam betutu.

Sambal Dabu-Dabu (Sulawesi): Sulawesi memiliki sambal dabu-dabu yang menggunakan tomat, bawang merah, cabai hijau, dan jeruk nipis. Sambal ini memberikan sentuhan segar dan asam yang pas untuk hidangan laut khas daerah ini.

Sambal Colo-Colo (Maluku): Maluku memiliki sambal colo-colo yang terbuat dari cabai rawit, bawang putih, dan terasi. Keunikan sambal ini terletak pada rasa pedasnya yang kuat namun tetap memberikan nuansa rasa lezat.

Sambal Wanci (Papua): Sambal khas Papua, atau yang dikenal dengan sambal wanci, terbuat dari cabai merah, bawang merah, dan garam. Sambal ini memiliki karakter pedas yang khas dan cocok untuk dihidangkan dengan ikan bakar atau sate.

Sambal tidak hanya menjadi bagian dari hidangan sehari-hari di Indonesia, tetapi juga telah meraih pengakuan internasional. Mereka mengidentikan masakan Indonesia dengan rasa pedas. Keberagaman sambal yang dimiliki Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta kuliner di seluruh dunia.

Dengan semakin berkembangnya industri kuliner dan tren makanan global, sambal Indonesia terus mengalami inovasi. Berbagai varian sambal yang unik dan modern mulai bermunculan. Pada awalnya, sambal dihasilkan dengan cara ditumbuk secara manual. Namun, dengan perkembangan teknologi dan keberagaman kuliner, cara pembuatan sambal pun semakin beragam. Meskipun begitu, esensi dari sambal, yaitu kepedasan dan kelezatan, tetap terjaga hingga kini.

Sejarah panjang dan keunikan sambal di setiap daerah di Indonesia mencerminkan kekayaan budaya kuliner Nusantara. Dari sambal terasi yang klasik hingga sambal matah yang segar, kehadiran sambal tidak hanya menyajikan rasa pedas, tetapi juga memperkaya pengalaman kuliner setiap orang. Dengan tetap menjaga keaslian dan merayakan keberagaman, sambal Indonesia tetap menjadi daya tarik kuliner yang tak ternilai.

https://medium.com/@riamusiawan/kaya-rasa-sambal-indonesia-210c1b7a981d

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *